Resensi
Novel “Girls In The Dark”
Judul : Girls In The Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun
terbit : 2014
Tebal
buku : 279 hlm, 19 cm.
Sinopsis
Klub sastra SMA putri
Santa Maria adalah klub kecil yang beranggotakan tidak lebih dari sepuluh
orang. Sumikawa Sayuri adalah ketua klub tersebut. Setiap tahun selalu diadakan
pertemuan klub. Klub sastra dibentuk oleh Shirashi Itsumi, ia membangun klub
sastra yang sangat sempurna dengan bantuan Ayahnya yaitu Tuan Shiraishi yang
merupakan pengelola sekolahan. Klub sastra dibangun dengan interior dan
perabotan yang semuanya berkelas dan mahal karena diimpor dari luar negeri.
Tapi dibalik itu semua, klub sastra mengadakan sebuah pertemuan tentang
kematian Shiraishi Itsumi. Masing-masing anggota mengarang sebuah cerita pendek
tentang kematian Shiraishi Itsumi dan juga analisa mereka yang tak dapat
diduga-duga. Inilah pertemuan klub sastra.
Anggota klub sastra
terdiri dari Sumika Sayuri yang merupakan ketua klub sastra, Nitami Mirei,
Kominame Akani, Diana Detcheba, Koga Sanoko, Takaoka Shiyo, dan Shiraishi
Itsumi yang merupakan mantan ketua klub sastra. Pertemuan mereka adalah
membacakan sebuah cerita tentang analisa atas kematian Shiraisi Itsumi.
Pembacaan cerita pertama oleh Nitani Mirei, merupakan seorang gadis yang hidup
bersama dengan Ibu dan beberapa saudaranya dengan kondisi pas-pasan. Ia
menceritakan bagaimana kehidupannya dan pertemuannya dengan Shiraishi Itsumi
yang membuat hidupnya seperti dihargai. Nitami memberikan analisanya bahwa
kematian Shiraishi Itsumi karena ketidakharmonisan keluarga Shisaishi. Tidak
seperti yang orang lihat selama ini bahwa keluarga Shiraishi adalah keluarga
yang bahagia dan harmonis, Nitani justru melihat ketidakharmonisan yang terjadi
karena pertengkaran Shiarishi Itsumi dengan Ayahnya. Hal tersebut yang membuat
Shiraishi berubah menjadi gadis yang berbeda sebelum akhirnya ia meninggal
dunia.
Kominami Akani
membacakan hasil analisanya. Akani menceritakan awal pertemuannya dengan
Shiaraishi Itsumi. Pada awalnya ia membenci Shiraishi karena melihat gadis itu
begitu sempurna, namun setelah mengenal Shiraishi itsumi lebih dekat ia justru
menyukai gadis yang sempurna dan inda itu. Akani menceritakan bagaimana
keluarganya yang memiliki bisnis kuliner saat itu, tentang impiannya, dan
analisanya tentang kematian Shiraishi Itsumi. Ia memberikan analisa bahwa
Shiraishi Itsumi meninggal karena memergoki Ayahnya berselingkuh dengan salah
satu temannya di angota klub sastra. Karena itu ia dibunuh dengan dodorong dari
atap dan tentang pembunuh yang ada kaitannya dengan bunga lily.
Diana Detcheba
menceritakan tentang pertemuan pertamanya dengan Shiraishi Itsumi. Saat itu
Shiraishi Itsumi berkunjung ke negara Rumania. Diana merupakan adik dari
pemandu yang menemani Itsumi selama berada di Rumania. Ia menjadi semakin dekat
dengan Itsumi karena kebaikan gadis itu. Diana bahkan belajar dengan keras
untuk bisa mendapatkan beasiswa ke Jepang demi bertemu dengan Itsumi lagi..
Diana memberikan analisanya bahwa kematian Itsumi karena adanya kecemburuan dan
kebencian yang dalam oleh Takaoka.
Koga Sanoko memulai
analisanya dengan 5W+1H sesuai dengan yang selalu Ayahnya ajarkan dalam
menganalisa suatu kejadia. Ayah Koga Sanoko adalah seorang dokter sebuah
Universitas yang kemudian membuka sebuah klinik kecil. Koga menceritakan awal
mulanya bertemu dengan Shiraishi Itsumi. Koga mengira Shiraishi adalah siswa
sastra tapi ternyata ia sekelas dengan Itsumi di kelas IPA. Dalam hal apapun
Itsumi selalu menakjubkan, hal itu yang membuat Koga selalu belajar dengan
giat. Ia menjadi semakin dekat dengan Itsumi dan berbagi hobby membaca bersama.
Selain itu Koga mengemukakan analisanya tentang kematian Itsumi, yaitu karena
kekuatan gaib dan misterius dari Diana yang membunuh Itsumi.
Takaoka Shiyo, merupakan
siswa yang memenangkan lomba menulis karangan. Ia menceritakan bagaimana awal
bertemu dengan Shiraishi Itsumi. Tidak sembarang siswa dapat masuk ke klub
sastra kecuali mereka yang diundang secara langsung oleh Itsumi, salah satunya
Shiyo yang diundang secara langsung untuk bergabung ke klub sastra oleh Itsumi
dan Sayuri. Shiyo yang awalnya adalah anak yang cukup pendiam menjadi dekat
dengan Itsumi yang baik hati dan kecantikannya seperti dewi. Shiyo membacakan
analisanya tentang kematian Itsumi yang memiliki hubungan dengan Akane.
Pembacaan cerita
terakhir dibawakan oleh ketua klub sastra yaitu Sumika Sayuri. Sayuri menuliskan
sebuah cerita yang menjadikan Shiraishi Itsumi sendiri sebagai tersangka dalam
kematiannya. Ia orang yang sejak awal merencanakan semuanya dengan matang.
Seperti itulah kisah kematian Shiraishi Itsumi yang ternyata berakhir di tangan
Sumika Sayuri yang menginginkan dirinya menjadi tokoh utama yang menggantikan
Shiraishi Itsumi. Atau mungkin sebagai pembunuh Itsumi yang sebenarnya. Dan
kemudian pertemuan klub sastra malam itu resmi ditutup.
Kelebihan
Novel : Jalan
cerita dalam novel yang dikemas dengan menceritakan beberapa tokoh dalam novel
menjadi daya tarik tersendiri.
Kekurangan
Novel : Novel
ini menggunakan bahasa yang kurang menarik dan terkesan berat bagi pembaca
novel remaja. Banyak menggunakan istilah-istilah asing yang jarang digunakan
dalam novel.
Sasaran
Pembaca : Remaja
dan Dewasa.
Selamat membaca!^^
Utami_dy
Tidak ada komentar :
Posting Komentar