TWO SIDE DIFFERENT (part 7)
Title : Two Side Different
Author : Sae
Main cast : Lee Donghae
Jung
Soyeon (Jessica Jung)
Other cast : Go Ara
Yunho
as Kwon Yunho
Kwon
Yuri
Kim Soeun as Lee Soeun
Mr&Mrs.Lee
Mr.jung
Genre : Romance,family
Chapter : 7
annyeonghasseo yeorobeun.....aduh senangnya author bisa nyelesaikan part 7. di part 7 ini adalah moment-moment romantis haesica readers. ada banyak banget adegan keduanya..kekeke. pokoknya jangan sampai ketinggalan ya, jangan lupa juga jejaknya...selamat membaca...^^
Go Ara berdiri mematung dihadapan Donghae yang
sedang menatap selembar foto kusam yang jatuh dilantai. Go Ara menjatuhkan foto
masa lalu yang ada didompetnya.
“bukankah ini kau dan Kwon Yunho…?” Tanya Donghae
lirih
Go Ara tergagap. Tangannya gemetar “itu…..itu akan
aku jelaskan….” Go Ara duduk. Dia mencengkeram jari-jarinya sendiri dengan
kuat.
“kenapa tidak mengatakan padaku kalian pernah
berhubungan sebelumnya?”
“itu sudah sangat lama…” potong Go Ara. Donghae menatap
Go Ara.
“saat itu kami masih SMA. Aku murid tingkat satu
dan Yunho murid tingkat dua. Kami bertemu di suatu acara amal, sejak saat itu
kami dekat dan akhirnya menjalin hubungan..” tutur Go Ara “setelah lulus SMA,
Yunho dikirim ke Amerika..dan saat itu kami memutuskan hubungan…”
“mianhae(maaf)….” sambung Go Ara
“gwanchanae(tidak apa2)…” jawab Donghae. Keduanya
hanya diam tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Donghae menghembuskan nafasnya panjang. Sekarang
dia baru mengerti kenapa saat itu Yunho mengatakan baik soyeon atau Go Ara, dia
tidak akan membiarkan jika salah satu dari mereka terluka.
>>
Soyeon berdiri di trotoar menunggu taksi. Hari ini
dia terpaksa harus pulang naik taksi karena tidak membawa mobil. Semua ini
gara-gara Kwon Yuri. Dia berjanji akan mengantar pulang, tetapi tiba-tiba pergi
karena urusan mendadak. Soyeon menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Tiba-tiba
turun hujan dengan derasnya. Soyeon lari meneduh kehalte bis. Bajunya basah
semua. Bagaimana ini, Soyeon mendengus dalam hati.
Bipp bipp!!. Sebuah mobil Lexus hitam berhenti
didepannya. Tanpa menebakpun Soyeon sudah tahu itu adalah Lee Donghae. Donghae
menurunkan kaca mobilnya
“hey…sedang apa sendirian disitu?”
“tentu saja menunggu taksi..kau pikir sedang apa
sendirian hujan-hujan disini..” cibir Soyeon. Donghae menyuruh gadis itu naik
kemobilnya “cepat naik…”
Soyeon mendengus tak jelas. Tapi akhirnya masuk
kedalam mobil Donghae, duduk dan memasang sabuk pengaman, Donghae menatap gadis
disampingnya yang basah kuyup
“kenapa tidak bawa mobil?”
“ahh tidak apa-apa..tadi pagi Yuri menjemputku,
jadi aku tidak membawa mobil. Tapi dia malah tidak bisa mengantarku pulang..”
celoteh Soyeon. tiba-tiba “hacchhiii..” Soyeon bersin
“bajumu basah kuyup. Jarak rumahmu dari sini
lumayan jauh…sebaiknya keringkan dulu bajumu..kau bisa sakit…” ucap Donghae.
Soyeon hanya memandangi Donghae heran. Sejak kapan seorang Lee Donghae jadi
perhatian, batinnya.
Tidak lama mereka sampai disebuah gedung apartemen
mewah kawasan Gangnam. Donghae turun diikuti Soyeon dan naik kelantai 9.
Didepan apartemen Donghae menekan beberapa password lalu pintu terbuka. Donghae
masuk kedalam dan Soyeon mengikuti dibelakang. Donghae menyuruh Soyeon duduk
disofa ruang tamu. Didepannya terdapat televisi ukuran besar dan diapit dua
lemari buku. Ternyata Donghae suka membaca. Batin Soyeon. Donghae datang
membawa handuk dan memberikannya pada Soyeon yang sedang menatapnya bingung
“keringkan dulu rambutmu..,kamar mandi ada
disebelah sana..” Donghae menunjuk sebuah ruangan “aku tidak punya baju wanita.
Jadi pakai saja bajuku yang sudah aku siapkan..,aku akan buatkan cokelat
panas..” Donghae lalu berjalan kedapur. Soyeon terlihat tidak bergeming
“kenapa masih disitu…?!” ucapan Donghae
membuyarkan lamunan Soyeon. secepat kilat gadis itu berlari kekamar mandi.
>>
Beberapa menit kemudian Soyeon keluar dari kamar
mandi. Soyeon mengenakan kaus lengan panjang yang kebesaran untuknya, dan
celana panjang yang ujungnya harus dilipat berkali-kali. Donghae hanya
tersenyum geli, lalu menyuruh Soyeon duduk dikursi makan yang terhubung
langsung dengan meja dapur. Donghae menyodorkan segelas cokolat panas. Soyeon tidak
berhenti memperhatikan Donghae. Ternyata Donghae memang lebih tampan saat
mengenakan pakaian santai
“ada apa…?” ucap Donghae tiba-tiba mencondongkan
tubuhnya tepat didepan Soyeon. gadis itu terkesiap kaget
“ahh..tidak apa-apa..” jawab Soyeon cepat lalu menyeruput
minumannya. Donghae hanya tersenyum melihat ekspresi Soyeon. menurutnya, Soyeon
memiliki ekspresi yang lucu dan menarik.
“kenapa kau tinggal di apartemen..?ahjumma(bibi)
tidak pernah memberi tahu kau tinggal di apartemen…”
“tidak apa2, hanya jika tidak sempat pulang aku di apartemen..,
lagi pula hanya beberapa yang tahu aku punya apartemen pribadi..” jawab
Donghae. Soyeon mengerjap-ngerjapkan matanya
“jadi ini apartemen rahasia?itu berarti aku agen
rahasia..” ucap Soyeon. Donghae tertawa geli mendengarnya
“kau orang pertama yang menginjakkan kaki di apartemenku..”
ujar Donghae. Soyeon terlihat sedikit terkejut
“benarkah…?kenapa..?”
“tidak apa-apa..aku hanya…” ucapan Donghae
terpotong “aku hanya tidak suka orang asing masuk ketempat pribadiku…” sambungnnya.
Soyeon masih mencerna ucapan Donghae.
“sudah jangan dipikirkan. Apa kau sudah makan?”
Donghae menyela. Soyeon menggelengkan kepalanya “bagaimana kalau makan spageti?”
tawar Donghae. Soyeon lalu mengangguk pelan. Donghae menarik Soyeon ke
sampingnya “kalau begitu ayo masak spageti..”
>>
Soyeon mendengus pelan melihat beberapa bawang dan
sayuran yang harus dia potong. Dia memperhatikan Donghae yang dengan lihai
memotong beberapa sayuran.
“jangan bilang kau tidak bisa memasak..”
“apa..?” Soyeon sedikit terkejut dengan tebakan
Donghae. Bagaimana dia bisa tahu.
“dasar payah…” cibir Donghae.
“aku bisa memasak..,mmm sedikit..” Soyeon membela
diri. Donghae menatap Soyeon, matanya seakan mengatakan benarkah?aku tidak
percaya. Soyeon mendengus sebal lalu memotong wortel didepannya dengan asal.
“aisshhh…kau ini..kenapa sayurnya sebesar ini…kau
tidak akan bisa menelannya..” Donghae frustasi melihat sayuran yang dipotong
Soyeon “kau duduk saja..,biar aku yang memasak..” suruhnya. Soyeon hanya
meringis lalu duduk memperhatikan Donghae. Ternyata dia jago masak juga. Puji Soyeon
dalam hati.
Tidak butuh waktu lama, Donghae menyajikan spageti
dimeja. Soyeon mencicipi spageti buatan Donghae.
“bagaimana?”
“ini enak sekali…” ucap Soyeon berseri-seri.
Donghae tersenyum puas, lalu mereka mulai menikmati spagetinya.
>>
Soyeon meletakkan piring dan peralatan masak kotor diwastafel. Dia mengikat rambutnya lalu mengambil sarung tangan cuci dan
memakainya. Donghae menghampiri Soyeon dan berdiri disebelahnya.
“kau yakin bisa mencuci?aku khawatir semua
perabotan masakku hancur” ucap Donghae. Soyeon menatap Donghae dengan tatapan membunuh.
Diwajahnya seakan terpampang tulisan kau
meremehkanku!. Donghae tertawa geli melihat ekspresi Soyeon.
“ah baiklah baiklah…kau yang mencuci aku yang
mengelap…” ucap Donghae tetapi tidak digubris Soyeon. Wanita itu terlihat fokus
mencuci. Beberapa kali Donghae melirik wanita disebelahnya. Dia serius sekali,
batin Donghae. Tiba-tiba terlintas ide jahil di otaknya. Donghae menyalakan
kran air dan menutupnya dengan tangan, lalu mengarahkannya kewajah Soyeon,
seketika air tersebut menyemprot tepat diwajah Soyeon. Soyeon terkejut, rambut
dan wajahnya basah.
“apa yang kau lakukan?!” teriak Soyeon frustasi.
Donghae lagi-lagi hanya terkekeh geli. Soyeon naik pitam, dia tidak terima, dia
menyalakan kran lalu mengarahkan air dengan tangannya tepat kewajah Donghae,
dan seketika wajah Donghae ikut basah.
“heyy…! Apa yang kau lakukan…?!” teriak Donghae.
Soyeon tertawa penuh kemenangan. Soyeon tidak
berhenti, dia menyalakan kran lagi dan menyemprotkan airnya kewajah Donghae. Mereka
saling menyemprot air satu sama lain. Tanpa disadari lantai menjadi basah. Tiba-tiba
Soyeon tergelincir dan akan terjatuh. Dengan sigap Donghae menahan tubuh Soyeon
dan mendorongnya menghimpit dapur. Soyeon sedikit terkejut, mereka saling
bertatapan. Satu detik, dua detik, tiga detik, wajah mereka semakin dekat dan
dekat. Bibir mereka hampir bersentuhan, tapi tiba-tiba suara ponsel berbunyi. Mereka
tersadar dan saling menjauh. Mereka mengatur nafas masing-masing. Soyeon hanya
diam ditempat, sedangkan Donghae berjalan keruang santai dan mengangkat
telefonnya.
“yeoboseyo(hallo)…” jawab Donghae
“Hae...apa kau sedang sibuk…?aku butuh bantuanmu..”
ucap Go Ara diseberang sana.
“aku segera kesana..” ucap Donghae
lalu berbalik dan menatap Soyeon.
to be continued..
yeahh...haesica semakin ramai ya readers...kkekeke. maaf readers mungkin part ini sedikit pendek dari part sebelumnya. author merasa udah menyatu banget sama karakter haesica ni readers...hehehe. pokoknya tunggua aja kejutan2 di part berikutnya ya readers...Ghamsahamnida..^^
FF nya keren thor (y)
BalasHapusIzin copas ne, sumbernya gk akan nae hilangin kok