TWO SIDE DIFFERENT
Title : Two Side Different
Author : Sae
Main cast : Lee Donghae
Jung
Soyeon (Jessica Jung)
Other cast : Go Ara
Yunho
as Kwon Yunho
Kwon
Yuri
Kim Soeun as Lee Soeun
Mr&Mrs.Lee
Mr.jung
Genre : Romance,family
Chapter : 4
Annyeonghasseo yeorobeun.....^^ author lagi senang banget ni...akhirnya libur panjang kuliah datang juga..,author jadi bisa nulis FF dengan hati yang gembira..kekeke. sebenarnya author masih punya beberapa novel yang belum dibaca, beberapa anime yang belum ditonton dan beberapa film yang sudah didownload. tapi dengan sepenuh hati author melanjutkan FF sebagai prioritas utama..kekeke. dari pada author kelamaan curhat, mending langsung aja deh baca FF part 4 ini. pokoknya ditunggu aja ya part selanjutnya..gomawoyeo...^^
Yuri dan Soyeon sedang asyik mengobrol di sebuah
café tidak jauh dari kantor mereka. Alice café memang menjadi favorit mereka
berdua karena selain suasanya yang nyaman dan tidak banyak pengunjung, menu
yang fresh dan juga karena udaranya yang segar dengan banyaknya tanaman-tanaman
menghiasi café tersebut. Seorang lelaki masuk ke dalam café tersebut, Yuri
tersenyum dan melambaikan tangannya.
“oppaaaa…..disini….” panggilnya. Soyeon menoleh
dan sangat terkejut melihat siapa yang sudah berdiri disampingnya.
“yunho oppa…!” teriaknya girang,lalu berdiri dan memeluk
yunho. Yunho hanya tertawa geli lalu membalas pelukan Soyeon. Ya benar, Kwon
Yunho adalah kakak Kwon Yuri. Soyeon menganggap Yunho seperti oppanya sendiri
karena Yunho begitu menyayanginya dan Yuri. Begitupun sebaliknya, Yunho
menganggap Soyeon sebagai adiknya sama seperti Yuri.
Disisi lain seorang laki-laki masuk kesebuah café.
Laki-laki itu Lee Donghae. Dia memang sedang ada janji bertemu seorang klien di
café tersebut. Lee Donghae mengedarkan
pandangannya mencari tempat yang nyaman. Secara tidak sengaja dia mendengar
sebuah suara yang familiar. Setelah menoleh ternyata benar, itu suara Jung
Soyeon. Dan Donghae lebih terkejut lagi melihat Jung Soyeon memeluk erat
seorang laki-laki yang sepertinya tidak asing. Tanpa disadari ada semacam
perasaan yang aneh muncul di hatinya. bagaimana bisa gadis itu memeluk laki-laki ditempat umum seperti ini. gerutunya.
Soyeon, Yuri dan Yunho duduk dikursinya. Yuri
hanya mendecak karena oppanya ini sepertinya lebih merindukan Soyeon dari pada
adiknya sendiri. Soyeon dan Yunho hanya tertawa geli melihat kecemburuan Yuri.
“oppa..kapan kau datang..?” Tanya Soyeon
“sudah satu minggu..”
“heyy Kwon Yuri…kenapa tidak memberitahuku kalau
Yunho oppa pulang ke Korea..?” cecar Soyeon
“kau kan tidak pernah bertanya..” jawab yuri
santai. Soyeon hanya menggerutu. “lagipula aku selalu lupa memberitahumu
gara-gara masalah perjodohanmu itu…” ceplos Yuri
“perjodohan??” Tanya Yunho
“heyy Kwon Yuri..kau ini benar-benar..itukan
rahasia…” ucap Soyeon lirih. Yuri hanya nyengir.
“Rahasia apa? Oohh…Jadi sekarang kalian berani
menyembunyikan rahasia dari oppa…?” ucap Yunho. Karena sudah terlanjur ketahuan
akhirnya Soyeon menceritakan tentang perjodohannya. Yunho hanya tertawa
mendengar nasib Soyeon itu.
>>
Jam makan siang habis. Yuri dan Soyeon bergegas
kembali ke kantor, sedangkan Yunho sudah pergi sejak 15 menit yang lalu karena
ada urusan. Baru akan beranjak dari duduknya, seseorang memanggi.
“Jung Soyeon…” panggil laki-laki itu yang tak lain
adalah Donghae. Soyeon menoleh dan terkejut. Yuri terpesona dan terus
memandangi Donghae.
“apa yang sedang kau lakukan disini…?!”
“aku baru bertemu seoarang klien. Kau sendiri?”
“bukan urusanmu…” jawab Soyeon pedas. Yuri semakin
tidak paham dengan percakapan dua orang ini.
“Soyeonie..apa dia temanmu..?” bisik Yuri
“Perkenalkan Yul..dia Lee Donghae…”
“nuguya(siapa)…!” pekik Yuri “ahh maaf…ah
iya,Kwon Yuri imnida..aku sahabat Soyeon..bangapseumnida(senang bertemu
denganmu)…” ucap Yuri manis. Soyeon menggerutu melihat sahabatnya bertingkah
jadi sok manis itu.
“oh..senang bertemu denganmu..aku Lee Donghae..”
jawab donghae membalas senyum Yuri. Lalu mereka berjabat tangan.
“Soyeon sudah menceritakan banyak tentangmu..”
ceplos Yuri. Soyeon melototi sahabatnya itu.
“jam istirahat hampir habis Yul..,kita harus
segera kembali kekantor..” ucap Soyeon, lalu menghadap Donghae “sampai jumpa
lagi..” dan berjalan pergi. Yuri mendengus kesal.
“ahh maaf…,kami harus
pergi..senang bisa bertemu denganmu..” ucap Yuri lalu bergegas menyusul
langkah Soyeon. Donghae menatap Soyeon yang berjalan semakin menjauh lalu
menghela nafas panjang.
>>
Dimeja kerjanya Soyeon hanya membalik-balikan
beberapa kertas lalu menggerutu tidak jelas. Apa-apaan ini, bagaimana mungkin
dia bisa mengerjakan file-file ini dalam waktu sehari. Boss yang kejam.
Batinnya. Ya benar, Yuri dan Soyeon bekerja di sebuah perusahaan penerbitan
buku ternama di Korea. Yuri dan Soyeon sudah berteman sejak SMA dan yang
mengejutkan lagi mereka diterima diperusahaan yang sama.
“sssstttt…hey Soyeonie~ kenapa kau tidak bilang
kalau Lee Donghae itu sangat tampan dan keren…” bisik Yuri dari meja kerjanya
yang terletak tepat disebelah meja kerja Soyeon. Meja mereka hanya dipisahkan
oleh sekat kaca.
“apa….?!” Soyeon melirik Yuri sebal “kau
menyukainya?!”
“heyy…! kau ini…” dengus Yuri.
“ehmm…!” Yuri dan Soyeon menoleh kesumber suara.
Mereka terkejut karena Miss.Park, boss menyebalkan dan cerewet sedunia itu
berdiri dibelakang mereka.
“ahh sajangnim(direktur)..” Yuri memberi salam
“berhenti bergosip…jangan menyia-nyiakan waktu
kerja. Kalian tahu kan kita sangat sibuk…” omel Miss.Park “beritahu yang lain
ada rapat sebelum jam pulang..” lanjutnya
“ne sajangnim…” sahut Yuri dan Soyeon bersamaan.
Miss.Park berjalan kembali keruangannya. Yuri dan Soyeon menggerutu. Dasar
nenek sihir.
>>
Soyeon asik mendengarkan musik sembari
mengemudikan mobilnya. Waktu menunjukkan pukul 9 pm. Perutnya sedikit lapar. Apa
sebaiknya makan diluar saja ya..,batinnya. Ponselnya berbunyi. Melihat nama pemanggilnya Soyeon segera
mengangkatnya.
“ne ahjumma(iya bibi)…””iya aku sudah dijalan
pulang…””sekarang..?””tapi….”baiklah ahjumma…” Soyeon memutuskan panggilannya
lalu menghela nafas panjang. Aduh bagaimana ini? Batinnya. Mrs.Lee meminta
Soyeon untuk membawakan makanan darinya kekantor Donghae. Mrs.Lee mengatakan
kalau Donghae sibuk kerja pasti akan lupa makan, tapi dia tidak bisa
mengantarnya karena sibuk. Akhirnya Mrs.Lee meminta tolong Soyeon yang
mengantarnya, tentu saja Soyeon tidak enak jika menolaknya.
Beberapa menit perjalanan, Soyeon sampai didepan
gedung L.Coorperation. sempat ragu tapi akhirnya dia masuk kegedung tersebut,
masuk kedalam lift dan naik kelantai 3 ruangan khusus Direktur. Kantor terlihat
sepi. Mungkin para pegawainya banyak yang sudah pulang dan hanya tersisa
pegawai yang lembur. Akhirnya Soyeon sampai didepan ruangan Donghae. Dia menghela
nafas panjang lalu mengetuk pintu.
“masuklah…” terdengar suara dari dalam. Soyeon
memutar knop pintu lalu masuk kedalamnya.
Donghae terlihat sedang fokus membaca file-file
dimejanya. Seseorang mengetuk pintu, dia mempersilahkan masuk dan tidak melihat
siapa yang datang.
“ada apa sekertaris Waaa…..” Donghae menghentikan
ucapannya setelah melihat siapa yang datang. Ternyata bukan sekertaris Wang. Tetapi
Jung soyeon. Donghae terlihat masih terkejut, lalu tersadar setelah Soyeon
berdehem.
“Jung Soyeon.,apa yang kau lakukan disini..?”
tanya Donghae. Soyeon mengangkat sebuah kotak makanan yang sejak tadi dibawanya.
“dari eommamu…” ucapnya singkat. Lalu duduk disofa
yang disediakan disana, meletakkan kotak makanan itu dimeja
“ahjuma bilang aku harus memastikan kalau kau
benar-benar makan. Jadi cepat habiskan..jangan membuang-buang waktuku..” ucap
Soyeon dingin. Donghae meninggalkan meja kerjanya lalu duduk di sofa.
“apa eomma bertanya tentang kencan itu..?” Tanya Donghae
hati-hati.
“jangan khawatir.,aku bilang kalau kencannya
menyenangkan..”
“kenapa kau berbohong..?seharusnya katakan malam
itu kita tidak berkencan.”
“kenapa?!hahh…” soyeon mendengus “Kau tahu kan eommamu
sangat gembira saat menyerahkan tiket itu pada kita…!aku…aku hanya tidak mau
melihatnya kecewa..”
Donghae tertegun mendengar jawaban Soyeon. entah
kenapa perasaannya menjadi aneh, bukan hanya perasaan bersalah, tapi semacam
perasaan yang tidak bisa dia gambarkan “Jung Soyeon..” panggil Donghae “mianhae…”
sambungnya.
Soyeon terpaku mendengar ucapan Donghae. Dia bisa
merasakan ketulusan Donghae. Soyeon tidak percaya seorang Donghae yang dingin
akan minta maaf padanya. Tiba-tiba perutnya berbunyi. Astaga. Kenapa dengan
perut ini. Dia baru sadar kalau sejak tadi perutnya sangat lapar dan belum
sempat makan apapun. Memalukan. Kutuknya pada diri sendiri. Sedetik kemudian
suasana berubah. Donghae terkikik geli, lalu menyodorkan satu kotak makan
miliknya “makanlah…, “
“tidak perlu…aku tidak lapar..” tolak Soyeon. Donghae
mengambil sepasang sumpit dan menyodorkannya pada Soyeon “jangan khawatir. Makanan
ini tidak beracun..”
Soyeon menatap donghae
sebal, tetapi akhirnya menerima kotak makan tersebut. Bagaimanapun dia memang
sangat lapar. Donghae tersenyum memperhatikan Soyeon. Perasaannya benar-benar
aneh.
to be continued..
huaaaa....gimana readers...? part selanjutnya akan lebih seru lohh..pokoknya ditunggu aja ya readers..semoga saya dapat mandat yamg bagus dari langit..kekeke
seperti biasa readers, jejaknya jangan lupa..terima kasih sudah membaca..^^
Tidak ada komentar :
Posting Komentar