TWO SIDE DIFFERENT (part 6)
Title : Two Side Different
Author : Sae
Main cast : Lee Donghae
Jung
Soyeon (Jessica Jung)
Other cast : Go Ara
Yunho
as Kwon Yunho
Kwon
Yuri
Kim Soeun as Lee Soeun
Mr&Mrs.Lee
Mr.jung
Genre : Romance,family
Chapter : 6
annyeong...^^ aduh readers..saya gerak cepat ni..kekeke. tiba-tiba part 6 udah dipost aja..kekeke. tapi gag papa reders, semakin cepat semakin baik..hehehe
saya bawa part 6 yang semakin seru. di part ini ada adegan romantisnya haesica lohh readers.. pokoknya jangan sampai kelewatan..
gomaweoyo dan selamat membaca....^^
>>
Jung Soyeon dan Go Ara saling menatap satu sama
lain. Go Ara mengulurkan tangannya terlebih dahulu. Dan dibalas uluran tangan
Soyeon
“Go Ara imnida…” ucap Go Ara. soyeon terlihat
sedikit kikuk. Namanya sama dengan yang disebutkan Yunho saat itu. Berarti dia
kekasih Donghae, batinnya.
“Jung Soyeon imnida…” balas Soyeon. Keduanya
saling melepas jabatan tangan. Lalu Go Ara beralih menatap So Eun
“apa kabar So Eun..? lama tidak bertemu..” ucap Go
Ara lalu tersenyum. So eun lalu balas tersenyum kaku. Dulu So eun dan Go Ara
memang pernah bertemu dalam suatu acara festival. Dan itu sudah sangat lama. So
eun hanya mengira oppanya sudah putus dengan Go Ara. Donghae berdehem mencoba mencairkan suasana yang kikuk.
“kalian nonton film juga?” tanyanya pada Soyeon
dan So eun. Soyeon hanya mengangguk dan tersenyum kecut, sedangkan So eun
menatap oppanya dengan tatapan sebal seakan dalam matanya mengatakan apa yang
oppa lakukan disini?!.
>>
Hari ini Soyeon benar-benar tidak bisa
konsentrasi. Bahkan saat rapat dia ditegur oleh Miss.Park karena ketahuan
melamun. Apa yang terjadi? Ini pasti karena kejadian semalam, gerutunya dalam
hati. Yuri hanya geleng-geleng melihat tingkah temannya yang belakangan ini
berubah.
“Yul…ku benar-benar tidak mau makan denganku?
Memangnya kau punya janji dengan siapa si?” Tanya Soyeon kesal karena
sahabatnya ini tidak bisa menemaninya makan siang.
“soyeonie~..jeongmal(sungguh) mianhae(maaf)…aku
benar-benar ada urusan penting. Aku sudah menelfon Yunho oppa.,dia bilang akan
menemanimu makan…dia akan menjemputmu..arachi(ok)…” Yuri membereskan
barang-barangnya dan berjalan dengan cepat. Sebelum sampai pintu dia
menoleh “mianhae…aku mencintaimu Jung…”
Yuri meringis lalu menghilang dibalik pintu. Soyeon hanya mendecak, lalu
tersenyum geli.
>>
Yunho menjemput Soyeon. Beberapa menit perjalanan
akhirnya mereka sampai di restaurant steak yang lumayan mewah. Soyeon dan Yunho
masuk ke restaurant tersebut. Mereka memandang sekekeliling mencari tempat yang
cocok.
“Yunho oppa….” Sapa seorang yeoja(wanita) tak lain
adalah Go Ara yang diikuti dengan Donghae dibelakangnya. Mata Soyeon
terbalalak. Sial. Kenapa harus bertemu mereka lagi. Umpatnya dalam hati.
“ah..kalian juga ada disini..” ucap Yunho
“bagaimana kalau kita makan bersama saja…?” Tawar
Donghae. Go Ara terlihat kikuk. Sedangkan Soyeon dengan gerakan cepat
menolaknya.
“ahh tidak usahhh…kami tidak ingin mengganggu..”
Soyeon menatap Yunho penuh harap
“tidak apa-apa..ayo makan bersama..” jawab Yunho.
Donghae dan Yunho saling bertatapan sengit.
Pelayan mencatat pesanan lalu pergi. Yunho duduk
disebelah Soyeon berhadapan dengan Go Ara, begitupula Donghae yang duduk
disebelah Go Ara berhadapan dengan Soyeon.
“sepertinya kalian sering terlihat bersama ya…”
ucap Donghae pada Yunho dan Soyeon. Soyeon menatap Donghae sekilas lalu
memalingkan wajahnya.
“tentu saja…,kami sering bertemu jika ada waktu
luang..” jawab Yunho dingin
“aku tidak menyangka ternyata oppa sangat dekat
dengan Soyeon…” ucap Go Ara pada Yunho
“Soyeon adalah sahabat Yuri…tentu aku
menyayanginya sama seperti Yuri…” jawab Yunho enteng “bukankah begitu Soyeon…?”
Soyeon menatap Yunho lalu tersenyum dan
mengangguk. Melihat Soyeon tersenyum pada Yunho membuat Donghae menggerutu.
Dasar sok manis. Batinnya.
“oppa sudah mengenal Go Ara eonni?” Tanya Soyeon
pada Yunho
“tentu saja aku mengenal baik Go Ara..dia teman
SMA ku…” jawab Yunho menatap Go Ara. Go Ara hanya tersenyum kaku. Soyeon hanya
ber-oh ria. Kemudian pelayan datang dan menyajikan pesanan. Setelah itu pelayan
kembali pergi. Beberapa saat hening, hanya suara garpu dan pisau beradu dengan
piring.
“kalian benar-benar terlihat serasi..orang pasti
akan mengira kalian pasangan..” ucap Donghae dingin dan sontak membuat Soyeon
tersedak.
Dengan cepat Yunho memberikan air minum pada
Soyeon “hati-hati…pelan-pelan saja..” ucap Yunho perhatian.
Donghae menatap mereka
dengan kesal. Sesuatu perasaan berkecamuk didadanya. Tanpa sadar Go Ara sedang
memperhatikan perubahan ekspresi Donghae dan Yunho secara bergantian.
>>
Pagi sekali seorang gadis membawa buket bunga lili
putih duduk didepan sebuah makam. Soyeon memberi hormat lalu meletakkan bunga
lili itu didekat batu nisan. Soyeon membersihkan batu nisan tersebut dan
mengeja huruf demi huruf yang terukir diatasnya lalu tersenyum simpul dan
memeluk batu nisan tersebut. Tanpa disadari air mata menetes dipipinya
“eomma…aku datang..apa eomma merindukanku?aku
sangat merindukan eomma..” ucapnya lirih “ada banyak hal yang ingin aku
ceritakan pada eomma…”
Hari ini adalah hari peringatan kematian eomma
Soyeon. Mrs.Jung meninggal dalam kecelakaan mobil saat Soyeon masih berumur 10
tahun. Sejak saat itu peran eommanya lebih banyak diambil oleh Han
ahjumma(bibi) pelayan setia keluarga Jung karena Mr.Jung sendiri tidak pernah
memperhatikan Soyeon dan sibuk dengan perusahaan. Soyeon sering berkunjung
kemakan eommanya. Sesibuk apapun dia akan meluangkan waktu mengunjungi makam
eommanya walau hanya sekedar membawa bunga lili putih kesukaan eommanya ataupun
bercerita banyak tentang kehidupannya.
>>
Waktu menunjukkan pukul 9 pm. Soyeon masih duduk
diruang kelurga menunggu appanya pulang. Soyeon berkali-kali mendengus kesal
karena appanya bahkan lupa dengan hari kematian istrinya. Mr.Jung akhirnya
pulang. Soyeon berdiri dari duduknya.
“appa terlambat pulang…” ucapnya
“kau belum tidur? Cepat istirahatlah..” suruh
Mr.Jung lalu berjalan keruangannya
“bagaimana appa bisa
seperti itu…” ucap Soyeon membuat Mr.Jung berhenti “bagaimana mungkin appa bisa
lupa hari kematian eomma?!” mata Soyeon berkaca-kaca “bagaimana mungkin appa
melupakan eomma?! Setidaknya appa mengunjungi makam eomma walau sedang sibuk..!
perusahaan selalu menjadi nomor satu untuk appa…karena itulah eomma
meninggalkan appa…!” Soyeon mulai terisak. Lalu berlari keluar rumahnya. Han
ahjumma berusaha mengejar Soyeon tapi Soyeon berlari terlalu cepat.
>>
Dilapangan bola taman dekat rumahnya Soyeon
berlari menendang beberapa bola kegawang. Soyeon terduduk dan memeluk lututnya
lalu menangis sesenggukkan. Dia berdiri lagi dan terus menendang bola kegawang.
Saat hatinya sedang sedih atau perasaannya sangat kacau, Soyeon memilih bermain
bola untuk melampiaskannya.
Donghae mengemudikan mobilnya dekat kediaman
keluarga Jung. Saat melewati taman tiba-tiba dia melihat seorang gadis sedang
bermain bola sendirian. Bukankah itu Jung Soyeon?apa yang dilakukan gadis itu
malam-malam seperti ini? Batinnya. Donghae menepikan mobilnya lalu turun dan
mendekati Jung soyeon
“heyy..Jung Soyeon…apa yang kau lakukan
malam-malam disini?” teriak Donghae. Soyeon terperanjat kaget dan berbalik.
Donghae tertegun melihat mata Soyeon yang sembab dan pipinya yang basah. Soyeon
segera menghapus air matanya
“apa yang kau lakukan disini..” Soyeon balik
bertanya
“kau tidak apa-apa?” Tanya Donghae khawatir.
Soyeon hanya menunduk lalu berbalik dan menendang bola
“mau bermain bola denganku..?” tawarnya pada
Donghae. Donghae hanya tersenyum lalu berlari ketengah lapangan “siapa takut..”
Soyeon mencibir lalu ikut berlari mengejar bola.
Mereka berdua saling berkejaran menendang bola. Sesekali mereka saling
mengejek, lalu tertawa bersama. Setengah jam bermain bola akhirnya Donghae dan
soyeon terkapar jatuh dengan jarak yang dekat dirumput dengan nafas
terengah-engah. Keduanya saling melirik lalu tertawa.
“ternyata bermain bola malam hari itu tidak
terlalu buruk..” ucap Donghae
“tentu saja..” cibir Soyeon “aku selalu bermain
bola saat merasa tidak baik meskipun tengah malam..” lanjutnya. Donghae menoleh
lalu menatap Soyeon
“jadi.,kenapa kau sedih..?” Tanya Donghae
hati-hati. Soyeon menoleh sekilas lalu menerawang langit malam itu
“aku hanya sedang kesal.,appa selalu sibuk
mengurus perusahaan..karena itu dia tidak pernah memperhatikanku…” ucap Soyeon
“bahkan dia lupa hari ini hari peringatan kematian istrinya…” sambungnya.
Matanya mulai basah. Air matanya mulai menetes “mungkin itu sebabnya eomma
meninggalkannya lebih cepat..” soyeon tersenyum getir lalu menyeka air matanya.
Donghae tertegun. Lalu tangannya bergerak
mengangkat kepala Soyeon dan diletakkan dibahunya. Soyeon sedikit terkejut tapi
dia hanya diam. Perlahan Donghae memeluk Soyeon. mendekap gadis itu
dipelukannya.
“jika kau ingin menangis, maka menangislah..” ucap
Donghae. Soyeon tertegun, lalu mendangak melihat Donghae yang memejamkan
matanya. Soyeon tersenyum. Perlahan tangannya mulai memeluk tubuh Donghae
“jika aku memanggilmu apa kau akan datang?” Tanya
Soyeon
“aku tidak menjamin..”
jawab Donghae. Lalu soyeon mendengus dan Donghae tersenyum geli. Entah kenapa
Soyeon merasa nyaman berada didekapan Donghae. Dia seperti membagi separuh dari
kesedihannya pada Donghae. Memeluk donghae seperti itu seakan mengembalikan
energinya yang hilang.
to be continued...
akhirnya part ini selesai juga..gimana readers...haesica semakin lengket aja ya..kekeke
jangan lupa jejaknya ya readers..terima kasih sudah membaca..tunggu part selanjutnya ya..akan ada kejadian" mengejutkan lagi..^^
Tidak ada komentar :
Posting Komentar