TWO SIDE DIFFERENT (part 9)
Title : Two Side Different
Author : Sae
Main cast : Lee Donghae
Jung
Soyeon (Jessica Jung)
Other cast : Go Ara
Yunho
as Kwon Yunho
Kwon
Yuri
Kim Soeun as Lee Soeun
Mr&Mrs.Lee
Mr.jung
Genre : Romance,family
Chapter : 9
annyeong readers...^^ saya sempetin buat posting part 9 disela-sela kegiatan sibuk saya menanti hasil nilai studi ni readers..hehe(curcol) author gag mau banyak curcol deh, pokoknya haesica makin rame ni ceritanya.selamat menikmati aja buat para readers...^^
Donghae menghampiri seorang wanita yang duduk
disebuah bangku taman. Go Ara mengembangkan senyumnya melihat Donghae datang
dari kejauhan.
“sudah lama menunggu” Donghae tersenyum lalu duduk
disebelah wanita itu.
“belum lama…,ini…” Go Ara menyodorkan sebuah kotak
bekal. Donghae mengerutkan keningnya.
“bukankah kita pernah berencana pergi piknik…,
sekarang ayo piknik…udara hari ini sangat segar…” ucap Go Ara
“ini tidak bisa disebut piknik.., tidak ada karpet
dan buku…juga tidak ada orang pergi piknik memakai stelan jas seperti ini…”
protes Donghae. Go Ara mulai membuka satu persatu kotak bekal yang dia bawa,
mengambil sepasang sumpit dan memberikannya pada Donghae.
“kimbab isi udang dan telur gulung isi jamur…”
ucap Go Ara “kau tidak suka daun bawang dan selalu menyingkirkannya saat makan…benarkan..”
Go Ara tersenyum menatap Donghae sekilas “aku tidak pernah melupakannya…”
Donghae mulai memasukkan makanan kedalam mulutnya
“ini sangat enak…” ucapnya
“kau masih ingat pertama kali kita bertemu…?”
Tanya Go Ara lirih “saat itu kau sedang menawar buku disebuah toko dengan
bahasa Jepang yang masih acak-acakan…,pelayan toko itu bingung dengan apa yang
kau katakan. Bagaimana mungkin menawar buku
lebih tinggi dari harganya…” Go Ara tersenyum geli “untungnya aku datang
dan menjelaskannya padamu…” sambungnya “sejak saat itu kita menjadi sangat
dekat...”
“aku begitu kagum melihat kemampuanmu berbahasa Jepang…”
ucap Donghae
“bukankah itu salah satu alasan kau menyukaiku…”
jawab Go Ara. Donghae meletakkan bekal makanannya.
“aku tidak pernah tahu sebesar apa kau
menyukaiku..,aku selalu mengabaikannya…tapi…saat melihatmu berjalan semakin
menjauh, aku benar2 ingin tahu…aku benar2 ingin tahu apakah kau menyukaiku
sebesar aku menyukaimu…aku benar2 ingin tahu apakah…. ”
“Go Ara…” potong Donghae
“tidak..,jangan katakan apapun…” butiran bening
mulai menetes dipipi Go Ara “bahkan aku tahu hanya dengan melihatmu menatap
wanita itu, bahkan aku bisa merasakan bagaimana caramu memperlakukan wanita
itu,aku memahamimu lebih dari siapapun…” Go Ara terisak “kau pasti begitu
menyukainya…”
“mianhae(maaf), jeongmal mianhae(aku benar2 minta
maaf)…” Donghae mensejajarkan tubuhnya memeluk wanita itu “jika saja aku bisa
mengendalikan semua, maka aku akan mengabaikannya…” ucap Donghae “tapi…,aku
tidak bisa…aku tidak bisa jika mengabaikannya…”
>>
Seorang laki-laki paruh baya berjalan menghampiri
seorang wanita yang duduk di sudut restaurant. Laki-laki itu sedikit membungkuk
memberi salam, menarik kursi dan duduk berhadapan dengan wanita itu.
“maaf agashi(nona) saya terlambat…” ucap laki-laki
itu. Soyeon hanya tersenyum lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat.
“sekertaris Jang, aku ingin meminta bantuanmu…”
ucap Soyeon. Sekertaris Jang mengeluarkan isi amplop tersebut dan sedikit
terkejut.
“apa yang perlu saya bantu untuk agashi?”
“cari tahu tentang wanita yang bernama Min Aerin,
siapa wanita itu, tinggal dimana dan apapun yang menyangkut tentangnya…” jawab
Soyeon “jangan sampai ada yang mengetahui tentang ini. Apakah aku bisa
mempercayaimu sekertaris Jang…?”
“tentu saja, agashi bisa mempercayaiku…”
“ghamsahamnida(terima kasih banyak)…” Soyeon
tersenyum, berdiri dari duduknya, membungkuk lalu berjalan meninggalkan
laki-laki itu. Setidaknya perasaannya lega karena sekertaris Jang bersedia
membantunya. Selama ini Soyeon mengenal sekertaris Jang sebagai salah satu
karyawan JJ.Coorperation yang bisa dipercaya. Soyeon yakin bahwa sekertaris
Jang bisa menemukan informasi tentang Min Aerin karena dia sudah bekerja selama
15 th diperusahaan appanya.
Soyeon berjalan menyusuri taman didekat kantornya.
Seseorang menarik pergelangan tangannya.
“hey Jung…,kau melamun…” ucapan Yunho menyadarkan
Soyeon.
“ahh oppa...kau mengagetkanku…”
“kenapa melamun? Bahkan tidak melihatku berjalan
disampingmu. perhatikan jalanmu,kau bisa menabrak pohon…”nasihat Yunho membuat
Soyeon terkikik.
“oppa….” Panggil Soyeon “mau membelikanku ice
cream?” Soyeon memasang aegyonya. Yunho tertawa geli lalu mengangguk
“baiklah…,ja(ayo)…” ucapnya.
Soyeon dan Yunho duduk dibangku taman dan
menikmati ice cream masing-masing. Ice cream memang bisa mengembalikan mood,
meski hanya sementara waktu, bagi Soyeon itu tidak masalah.
“oppa…” panggil Soyeon
“hmmm….?”
“mmm……” Soyeon ragu2 “ah tidak apa…”
“apa? Kenapa tidak dilanjutkan?” Tanya Yunho.
Soyeon hanya mengeleng kecil, ponselnya berbunyi, Lee Ahjuma, dia segera
mengangkatnya.
“yeoboseo ahjuma(halo bibi)…” “malam ini…?” “ah
baiklah…” “baik aku akan datang…” Soyeon mematikan panggilannya “oppa…mian aku
harus segera pergi…” soyeon berdiri dari duduknya
“perlu tumpangan?” tawar Yunho
“ani(tidak), tidak perlu…,oh ya…terima kasih ice
creamnya…” ucap Soyeon sambil berlari kecil. Yunho hanya tersenyum melihat
Soyeon pergi.
>>
Soyeon mengetuk pintu beberapa kali, tidak ada
jawaban. Soyeon memutar knop pintu dan masuk kedalam kamar tersebut. Soyeon
melihat sekeliling memastikan keberadaan
penghuninya. Soyeon mengamati setiap sudut kamar itu, ranjang,
lemari,meja, sofa dan rak2 penuh buku, semua tersusun rapi. Beberapa foto
terpajang berderet dimeja. Soyeon tersenyum geli melihat sebuah foto, ini pasti
Donghae saat kecil. Sangat manis, batinnya.
“apa yang kau lakukan dikamarku…?” Tanya Donghae.
Soyeon berbalik dan sangat terkejut, dengan cepat Soyeon menutup mata dengan
kedua telapak tangannya.
“Lee…Lee..Donghae…ke…kenapa kau berpakaian seperti
i…itu…?” ucap Soyeon tergagap. Donghae baru sadar dirinya hanya memakai handuk
untuk menutupi tubuh bagian bawahnya karena baru saja selesai mandi. Donghae tersenyum
geli melihat ekspresi Soyeon.
“memangnya kenapa..,ini kamarku…seharusnya aku
yang tanya sedang apa kau dikamarku…” ucap Donghae.
“ahjuma menyuruhku memanggilmu turun makan malam…”
“ohhh….” Jawab Donghae santai dan berjalan
mendekati Soyeon.
“berhenti…!” Soyeon sedikit berteriak “ja…jangan
mendekat…aku bilang jangan mendekat…” Soyeon melangkah mundur. Donghae tidak
menggubris dan terus berjalan mendekati Soyeon.
“Lee Donghae…apa yang akan kau lakukan…?” Soyeon mulai
panik.
“kalau kau tetap diam disitu,aku tidak akan bisa
berganti pakaian…” ucap Donghae sembari mendorong tubuh Soyeon berjalan kepintu
“sekarang cepat keluar…”
Soyeon dengan cepat keluar dari kamar Donghae.
Soyeon menghembuskan nafas lega karena hampir saja jantungnya meloncat melihat
tubuh Donghae yang kekar da atletis itu.
>>
Makan malam keluarga Lee sudah selesai beberapa
menit lalu, Mr.Lee kembali sibuk mengerjakan sesuatu, Mrs.Lee juga sibuk
berbicara pada beberapa pelayan didapur, sedangkan So Eun sudah kembali ke
kamarnya. Soyeon merasa bosan dan akhirnya pergi kehalaman menghirup udara
segar. Kediaman keluarga Lee memang didesain agak tinggi sehingga dapat melihat pemandangan kelap-kelip lampu
jalan yang indah. Donghae datang, berdiri disebelah Soyeon.
“udara cukup dingin,kenapa ada diluar?kau bisa
sakit…” ucap Donghae
“tentang Go Ara eonni…apa yang akan kau lakukan…?”
tanya Soyeon lirih
“jangan khawatir.., dia akan baik2 saja… semua
pasti akan baik2 saja…” jawab Donghae. Laki-laki itu tiba2 memeluk Soyeon dari
belakang. Soyeon sedikit terkejut.
“apa yang kau lakukan?bagaimana kalau ada yang
melihat…” Soyeon menjadi gugup.
“memangnya kenapa kalau ada yang melihat…” Donghae
semakin mempererat pelukannya. Mereka diam beberapa saat menikmati pikiran
masing-masing.
“kenapa kau menyukaiku?” Tanya Soyeon tiba2
“aku tidak tahu…”
“bagaimana bisa tidak tahu…” cibir Soyeon
“memangnya menyukai seseorang perlu alasan?”
ucapan Donghae membuat Soyeon tertegun “aku tidak tahu kenapa menyukaimu.
beberapa kali aku berfikir tapi tetap tidak menemukan jawabannya. Aku hanya
merasa jantungku berdebar keras saat menatap matamu…” Donghae membalikkan tubuh
Soyeon menghadapnya, menatap dalam mata wanita itu.
“Lee Donghae…” panggil Soyeon “saranghae…” dan
chu~
Soyeon mengecup pipi Donghae singkat kemudian
berlari masuk. Donghae membelalakkan matanya, beberapa detik kemudian
tersenyum.
>>
Soyeon berjalan malas membawa setumpuk map dan
mendengus tidak jelas. Miss.Park memerintah Soyeon untuk pergi menemui salah
satu penulis. Yang membuat Soyeon frustasi adalah penulis yang harus dia
wawancarai sangat cerewet dan menyebalkan. Untung saja pagi ini perasaannya
sedang baik, karena jika tidak Soyeon pasti sudah mengutuk penulis itu jadi
kodok. Dunia tak selebar daun kelor, Go Ara berjalan dari arah yang berlawanan.
Mereka saling bertemu pandang dan bertukar sapa.
“Jung Soyeon.,kita bertemu lagi…” sapa Go Ara.
Soyeon hanya tersenyum simpul “apa yang kau lakukan disini?”
“ada sedikit urusan pekerjaan..,” jawab Soyeon
“apa eonni juga ada urusan pekerjaan disini?”
“tidak, ini kantor perusahaan tempatku bekerja…”
“ah begitu ya..,” singkat Soyeon “maaf aku harus
segera kembali, senang bertemu denganmu…”. Baru berjalan beberapa langkah,
suara Go Ara menghentikannya.
“apa kau punya sedikit waktu? kita perlu bicara…”
Soyeon dan Go Ara duduk disebuah kursi kayu
panjang dekat taman kota.
“aku sudah membaca undangan pernikahan kalian…” Go
Ara membuka percakapan.
“sepertinya perasaannya sudah berubah…” Go Ara
tersenyum pada dirinya sendiri “kami sudah bersama selama 5 tahun…aku begitu
memahaminya,tapi…aku merasa dia menjadi orang asing sekarang…”. Soyeon hanya diam
mendengarkan semua yang Go Ara katakan.
“tatapannya, perilakunya bahkan senyumnya menjadi
asing saat bersamamu, dia menjadi orang lain…”
“eonni…” lirih Soyeon
“bagaimana mungkin waktu singkat bisa menggantikan
kenangan bertahun-tahun…” ucap Go Ara miris “kau beruntung terlahir dari
keluarga kaya,kau cantik dan berbakat…” “tapi tidakkah dunia ini terlalu pilih
kasih…,kenapa harus Donghae… kenapa tidak orang lain…”
“itu semua tidak seperti yang eonni pikirkan…”
ucap Soyeon
“benar. Dunia tidak akan
sekejam itu. Karena itulah ada orang sepertiku, karena itulah aku juga tidak
akan menyerah,karena itu aku akan mempertahankan apa yang aku miliki…” Go Ara
menghapus air matanya, berdiri dan meninggalkan Soyeon yang duduk tak
bergeming. Tangan Soyeon gemetar, kakinya terasa lemas hingga merasa tidak
mampu berdiri.
to be continued..
wahh part 9 selesai juga. gimana readers...semakin gregetan nih author..kekeke. te