Rain

Rain Cloud

Senin, 29 Februari 2016

FF HAESICA: TWO SIDE DIFFERENT (part 9)

TWO SIDE DIFFERENT (part 9)




Title          :       Two Side Different
Author        :       Sae
Main cast     :       Lee Donghae
                        Jung Soyeon (Jessica Jung)
Other cast  :         Go Ara
                        Yunho as Kwon Yunho
                         Kwon Yuri
    Kim Soeun as Lee Soeun
                         Mr&Mrs.Lee
                         Mr.jung
Genre          :         Romance,family
Chapter       :         9

annyeong readers...^^ saya sempetin buat posting part 9 disela-sela kegiatan sibuk saya menanti hasil nilai studi ni readers..hehe(curcol) author gag mau banyak curcol deh, pokoknya haesica makin rame ni ceritanya.selamat menikmati aja buat para readers...^^


Donghae menghampiri seorang wanita yang duduk disebuah bangku taman. Go Ara mengembangkan senyumnya melihat Donghae datang dari kejauhan.
“sudah lama menunggu” Donghae tersenyum lalu duduk disebelah wanita itu.
“belum lama…,ini…” Go Ara menyodorkan sebuah kotak bekal. Donghae mengerutkan keningnya.
“bukankah kita pernah berencana pergi piknik…, sekarang ayo piknik…udara hari ini sangat segar…” ucap Go Ara
“ini tidak bisa disebut piknik.., tidak ada karpet dan buku…juga tidak ada orang pergi piknik memakai stelan jas seperti ini…” protes Donghae. Go Ara mulai membuka satu persatu kotak bekal yang dia bawa, mengambil sepasang sumpit dan memberikannya pada Donghae.
“kimbab isi udang dan telur gulung isi jamur…” ucap Go Ara “kau tidak suka daun bawang dan selalu menyingkirkannya saat makan…benarkan..” Go Ara tersenyum menatap Donghae sekilas “aku tidak pernah melupakannya…”
Donghae mulai memasukkan makanan kedalam mulutnya “ini sangat enak…” ucapnya
“kau masih ingat pertama kali kita bertemu…?” Tanya Go Ara lirih “saat itu kau sedang menawar buku disebuah toko dengan bahasa Jepang yang masih acak-acakan…,pelayan toko itu bingung dengan apa yang kau katakan. Bagaimana mungkin menawar buku  lebih tinggi dari harganya…” Go Ara tersenyum geli “untungnya aku datang dan menjelaskannya padamu…” sambungnya “sejak saat itu kita menjadi sangat dekat...”
“aku begitu kagum melihat kemampuanmu berbahasa Jepang…” ucap Donghae
“bukankah itu salah satu alasan kau menyukaiku…” jawab Go Ara. Donghae meletakkan bekal makanannya.
“aku tidak pernah tahu sebesar apa kau menyukaiku..,aku selalu mengabaikannya…tapi…saat melihatmu berjalan semakin menjauh, aku benar2 ingin tahu…aku benar2 ingin tahu apakah kau menyukaiku sebesar aku menyukaimu…aku benar2 ingin tahu apakah…. ”
“Go Ara…” potong Donghae
“tidak..,jangan katakan apapun…” butiran bening mulai menetes dipipi Go Ara “bahkan aku tahu hanya dengan melihatmu menatap wanita itu, bahkan aku bisa merasakan bagaimana caramu memperlakukan wanita itu,aku memahamimu lebih dari siapapun…” Go Ara terisak “kau pasti begitu menyukainya…”
“mianhae(maaf), jeongmal mianhae(aku benar2 minta maaf)…” Donghae mensejajarkan tubuhnya memeluk wanita itu “jika saja aku bisa mengendalikan semua, maka aku akan mengabaikannya…” ucap Donghae “tapi…,aku tidak bisa…aku tidak bisa jika mengabaikannya…”
>> 

Seorang laki-laki paruh baya berjalan menghampiri seorang wanita yang duduk di sudut restaurant. Laki-laki itu sedikit membungkuk memberi salam, menarik kursi dan duduk berhadapan dengan wanita itu.
“maaf agashi(nona) saya terlambat…” ucap laki-laki itu. Soyeon hanya tersenyum lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat.
“sekertaris Jang, aku ingin meminta bantuanmu…” ucap Soyeon. Sekertaris Jang mengeluarkan isi amplop tersebut dan sedikit terkejut.
“apa yang perlu saya bantu untuk agashi?”
“cari tahu tentang wanita yang bernama Min Aerin, siapa wanita itu, tinggal dimana dan apapun yang menyangkut tentangnya…” jawab Soyeon “jangan sampai ada yang mengetahui tentang ini. Apakah aku bisa mempercayaimu sekertaris Jang…?”
“tentu saja, agashi bisa mempercayaiku…”
“ghamsahamnida(terima kasih banyak)…” Soyeon tersenyum, berdiri dari duduknya, membungkuk lalu berjalan meninggalkan laki-laki itu. Setidaknya perasaannya lega karena sekertaris Jang bersedia membantunya. Selama ini Soyeon mengenal sekertaris Jang sebagai salah satu karyawan JJ.Coorperation yang bisa dipercaya. Soyeon yakin bahwa sekertaris Jang bisa menemukan informasi tentang Min Aerin karena dia sudah bekerja selama 15 th diperusahaan appanya.

Soyeon berjalan menyusuri taman didekat kantornya. Seseorang menarik pergelangan tangannya.
“hey Jung…,kau melamun…” ucapan Yunho menyadarkan Soyeon.
“ahh oppa...kau mengagetkanku…”
“kenapa melamun? Bahkan tidak melihatku berjalan disampingmu. perhatikan jalanmu,kau bisa menabrak pohon…”nasihat Yunho membuat Soyeon terkikik.
“oppa….” Panggil Soyeon “mau membelikanku ice cream?” Soyeon memasang aegyonya. Yunho tertawa geli lalu mengangguk “baiklah…,ja(ayo)…” ucapnya.

Soyeon dan Yunho duduk dibangku taman dan menikmati ice cream masing-masing. Ice cream memang bisa mengembalikan mood, meski hanya sementara waktu, bagi Soyeon itu tidak masalah.
“oppa…” panggil Soyeon
“hmmm….?”
“mmm……” Soyeon ragu2 “ah tidak apa…”
“apa? Kenapa tidak dilanjutkan?” Tanya Yunho. Soyeon hanya mengeleng kecil, ponselnya berbunyi, Lee Ahjuma, dia segera mengangkatnya.
“yeoboseo ahjuma(halo bibi)…” “malam ini…?” “ah baiklah…” “baik aku akan datang…” Soyeon mematikan panggilannya “oppa…mian aku harus segera pergi…” soyeon berdiri dari duduknya
“perlu tumpangan?” tawar Yunho
“ani(tidak), tidak perlu…,oh ya…terima kasih ice creamnya…” ucap Soyeon sambil berlari kecil. Yunho hanya tersenyum melihat Soyeon pergi.
>> 

Soyeon mengetuk pintu beberapa kali, tidak ada jawaban. Soyeon memutar knop pintu dan masuk kedalam kamar tersebut. Soyeon melihat sekeliling memastikan keberadaan  penghuninya. Soyeon mengamati setiap sudut kamar itu, ranjang, lemari,meja, sofa dan rak2 penuh buku, semua tersusun rapi. Beberapa foto terpajang berderet dimeja. Soyeon tersenyum geli melihat sebuah foto, ini pasti Donghae saat kecil. Sangat manis, batinnya.
“apa yang kau lakukan dikamarku…?” Tanya Donghae. Soyeon berbalik dan sangat terkejut, dengan cepat Soyeon menutup mata dengan kedua telapak tangannya.
“Lee…Lee..Donghae…ke…kenapa kau berpakaian seperti i…itu…?” ucap Soyeon tergagap. Donghae baru sadar dirinya hanya memakai handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya karena baru saja selesai mandi. Donghae tersenyum geli melihat ekspresi Soyeon.
“memangnya kenapa..,ini kamarku…seharusnya aku yang tanya sedang apa kau dikamarku…” ucap Donghae.
“ahjuma menyuruhku memanggilmu turun makan malam…”
“ohhh….” Jawab Donghae santai dan berjalan mendekati Soyeon.
“berhenti…!” Soyeon sedikit berteriak “ja…jangan mendekat…aku bilang jangan mendekat…” Soyeon melangkah mundur. Donghae tidak menggubris dan terus berjalan mendekati Soyeon.
“Lee Donghae…apa yang akan kau lakukan…?” Soyeon mulai panik.
“kalau kau tetap diam disitu,aku tidak akan bisa berganti pakaian…” ucap Donghae sembari mendorong tubuh Soyeon berjalan kepintu “sekarang cepat keluar…”
Soyeon dengan cepat keluar dari kamar Donghae. Soyeon menghembuskan nafas lega karena hampir saja jantungnya meloncat melihat tubuh Donghae yang kekar da atletis itu.
>> 

Makan malam keluarga Lee sudah selesai beberapa menit lalu, Mr.Lee kembali sibuk mengerjakan sesuatu, Mrs.Lee juga sibuk berbicara pada beberapa pelayan didapur, sedangkan So Eun sudah kembali ke kamarnya. Soyeon merasa bosan dan akhirnya pergi kehalaman menghirup udara segar. Kediaman keluarga Lee memang didesain agak tinggi sehingga  dapat melihat pemandangan kelap-kelip lampu jalan yang indah. Donghae datang, berdiri disebelah Soyeon.
“udara cukup dingin,kenapa ada diluar?kau bisa sakit…” ucap Donghae
“tentang Go Ara eonni…apa yang akan kau lakukan…?” tanya Soyeon lirih
“jangan khawatir.., dia akan baik2 saja… semua pasti akan baik2 saja…” jawab Donghae. Laki-laki itu tiba2 memeluk Soyeon dari belakang. Soyeon sedikit terkejut.
“apa yang kau lakukan?bagaimana kalau ada yang melihat…” Soyeon menjadi gugup.
“memangnya kenapa kalau ada yang melihat…” Donghae semakin mempererat pelukannya. Mereka diam beberapa saat menikmati pikiran masing-masing.
“kenapa kau menyukaiku?” Tanya Soyeon tiba2
“aku tidak tahu…”
“bagaimana bisa tidak tahu…” cibir Soyeon
“memangnya menyukai seseorang perlu alasan?” ucapan Donghae membuat Soyeon tertegun “aku tidak tahu kenapa menyukaimu. beberapa kali aku berfikir tapi tetap tidak menemukan jawabannya. Aku hanya merasa jantungku berdebar keras saat menatap matamu…” Donghae membalikkan tubuh Soyeon menghadapnya, menatap dalam mata wanita itu.
“Lee Donghae…” panggil Soyeon “saranghae…” dan chu~
Soyeon mengecup pipi Donghae singkat kemudian berlari masuk. Donghae membelalakkan matanya, beberapa detik kemudian tersenyum.
>>
Soyeon berjalan malas membawa setumpuk map dan mendengus tidak jelas. Miss.Park memerintah Soyeon untuk pergi menemui salah satu penulis. Yang membuat Soyeon frustasi adalah penulis yang harus dia wawancarai sangat cerewet dan menyebalkan. Untung saja pagi ini perasaannya sedang baik, karena jika tidak Soyeon pasti sudah mengutuk penulis itu jadi kodok. Dunia tak selebar daun kelor, Go Ara berjalan dari arah yang berlawanan. Mereka saling bertemu pandang dan bertukar sapa.
“Jung Soyeon.,kita bertemu lagi…” sapa Go Ara. Soyeon hanya tersenyum simpul “apa yang kau lakukan disini?”
“ada sedikit urusan pekerjaan..,” jawab Soyeon “apa eonni juga ada urusan pekerjaan disini?”
“tidak, ini kantor perusahaan tempatku bekerja…”
“ah begitu ya..,” singkat Soyeon “maaf aku harus segera kembali, senang bertemu denganmu…”. Baru berjalan beberapa langkah, suara Go Ara menghentikannya.
“apa kau punya sedikit waktu? kita perlu bicara…”
Soyeon dan Go Ara duduk disebuah kursi kayu panjang dekat taman kota.
“aku sudah membaca undangan pernikahan kalian…” Go Ara membuka percakapan.
“sepertinya perasaannya sudah berubah…” Go Ara tersenyum pada dirinya sendiri “kami sudah bersama selama 5 tahun…aku begitu memahaminya,tapi…aku merasa dia menjadi orang asing sekarang…”. Soyeon hanya diam mendengarkan semua yang Go Ara katakan.
“tatapannya, perilakunya bahkan senyumnya menjadi asing saat bersamamu, dia menjadi orang lain…”
“eonni…” lirih Soyeon
“bagaimana mungkin waktu singkat bisa menggantikan kenangan bertahun-tahun…” ucap Go Ara miris “kau beruntung terlahir dari keluarga kaya,kau cantik dan berbakat…” “tapi tidakkah dunia ini terlalu pilih kasih…,kenapa harus Donghae… kenapa tidak orang lain…”
“itu semua tidak seperti yang eonni pikirkan…” ucap Soyeon
“benar. Dunia tidak akan sekejam itu. Karena itulah ada orang sepertiku, karena itulah aku juga tidak akan menyerah,karena itu aku akan mempertahankan apa yang aku miliki…” Go Ara menghapus air matanya, berdiri dan meninggalkan Soyeon yang duduk tak bergeming. Tangan Soyeon gemetar, kakinya terasa lemas hingga merasa tidak mampu berdiri.

 to be continued..

wahh part 9 selesai juga. gimana readers...semakin gregetan nih author..kekeke. te

4 komentar :

  1. Waaahhh bkin greget, smkin penasaran sm part slnjut nya.. aah tp aq merasa kurang puas krn trllu pndek, smga part slnjut ny lbih pnjang yaa.. Author , chuuuuu semangattt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, Komentar yang lain juga dong tiex, ini sih ff lama yang baru aku perbarui, keke.

      Hapus
  2. Suka dech sm alur cerita nya, seoyon sm donghae bikin baperrrr ��

    BalasHapus