FF SPECIAL HIGH SCHOOL (part 9)
Title : Special
High School
Author : Sae
Main Cast : Kim Kibum Im
Yoona
Choi
Siwon Tiffany Hwang
Lee
Donghae Jessica Jung
Park
Jungsoo(Leeteuk) Kim Taeyeon
Cho
Kyuhyun Seo Hyun
Kim
Jongwoon(Yesung) Kwon Yuri
Lee
Sungmin Lee Sunkyu(sunny)
Genre : Romance,Comedy(?), School life,
Friendship
Chapter : 9
happy reading^^
Sunny berjalan sendirian
dikoridor gedung teater yang nampak sepi. Tiba-tiba Min Ah datang dan berdiri
menghadang Sunny. Min Ah berkacak pinggang sambil menatap Sunny dengan enggan,
Sunny balas menatap Min Ah dengan malas.
“aku ingin bicara denganmu
Sunny-shi…” ucap Min Ah penuh penekanan
Sunny menghembuskan nafasnya
kasar “huhh…sayang sekali aku tidak ingin bicara denganmu!” Sunny kembali berjalan.
“sepertinya Sungmin oppa tidak
memercayaimu ya…” sindir Min Ah membuat Sunny berhenti dan berbalik.
“ah…jadi Sungmin oppa sudah
memberi tahu kalau aku memergokimu berselingkuh ya…” balas Sunny. Min Ah hanya
menyeringai.
“geurae(benar). Tapi sayangnya
dia lebih percaya padaku dibanding denganmu…hahaha…sayang sekali
ya...sepertinya harga dirimu sangat terluka…” ejek Min Ah. Sunny mengepalkan
tangannya menahan emosi.
“harga diri siapa yang kau
maksud? Aku bahkan belum memulainya…dasar rubah licik!” mendengar ucapan Sunny
itu Min Ah menjadi geram, gadis itu mencengkram pergelangan tangan Sunny dengan
kasar.
“aku peringatkan padamu, tutup
mulutmu dan jangan berani menuduhku sembarangan!” ancam Min Ah. Sunny tak
gentar dan menepis tangan Min Ah.
“menuduhmu? Jadi sekarang kau
punya hobby membalikkan fakta ya. Dasar rubah licik!” jawab Sunny santai lalu
berjalan meninggalkan Min Ah. Tiba-tiba rambut Sunny ditarik oleh Min Ah dengan
kasar. Sunny mengerang kesakitan, dengan cepat tangannya ikut menarik rambut
Min Ah. Merekapun saling menjambak satu sama lain.
“acckkk! Dasar rubah licik!!!”
Sunny menarik rambut Min Ah dengan kuat. Begitupula sebaliknya.
“cepat lepaskannn!!!” teriak Min
Ah “rasakan ini!!”
Seorang siswa yang baru keluar
dari ruang teater melihat pertengkaran dua gadis itu dan langsung berlari masuk
keruang teater memberi tahu pada Sungmin apa yang sedang dilakukan Min Ah dan
Sunny. Tanpa ba bi bu Sungmin lari ketempat mereka bertengkar.
Taeyeon yang
sedang lewat di sekitar koridor melihat apa yang sedang terjadi pada Sunny dan
Min Ah itupun segera berlari menghampiri mereka.
“lepaskan sunny-ah…cepat
lepaskan…” Taeyeon memegangi tangan Sunny sedangkan Sungmin memegangi tangan
Min Ah, akan tetapi mereka tidak mau berhenti dan tetap saling menjambak.
“taenggg!! Cepat lepaskan…aku
harus memberi pelajaran pada rubah licik ituuu!!” Sunny meronta saat Taeyeon
berhasil memegangi tangannya. Sedangkan Sungmin berusaha menenangkan Min Ah.
“sudah cukup Sunny-ah…kendalikan
emosimu…” Taeyeon berusaha menenangkan Sunny. Perlahan emosi Sunny yang
meluap-luap itu mulai tenang.
“apa yang terjadi? Kenapa kalian
kekanak-kanakan seperti ini?” Tanya Sungmin
“oppaaa…oppaaa…” Min Ah memeluk
Sungmin dan pura-pura menangis “oppa mianhae…aku tidak tahu kenapa Sunny
menyerangku seperti ini. Aku hanya ingin mendengar alasan kenapa dia tega
memfitnahku…tapi dia justru mencaciku dan melakukan ini…”
Mendengar itu Sunny kembali geram
“apa maksudmu?! Menyerangmu?! Kau dulu yang menjambakku…bagaimana bisa kau
menuduhku…” ucapnya kesal “Sungmin oppa…kau percaya padaku kan? Aku tidak
mungkin melakukan hal ini…” Sunny meyakinkan Sungmin.
“oppaaa…hiks hiks…” Min Ah mulai
berakting.
“Sunny-ah…aku rasa kau sudah
sangat keterlaluan…” ucap Sungmin dingin
“apa? Jadi oppa memercayai gadis
itu? Oppa benar-benar tidak memercayaiku?” mata Sunny mulai berkaca-kaca. Gadis
itu tidak menyangka bahwa Sungmin benar-benar sudah dibutakan oleh Min Ah.
“cukup Sunny-ah!” potong Sungmin.
Sunny menatap Sungmin tidak percaya, tanpa disadari air mata mulai menetes
dipipinya.
“geurae(benar), Tentu saja kau
harus memercayainya, dia adalah kekasihmu, sedangkan aku bukan siapa-siapamu.
Apapun yang aku katakan oppa tidak akan memercayaiku…hahahaha…kenapa aku begitu
bodoh…” ucap Sunny miris “percayai siapa yang ingin oppa percayai. Aku tidak
akan peduli lagi sekarang…” Sunny menghapus air matanya dan berjalan
meninggalkan tempat itu. Perasaannya benar-benar sudah terluka. Taeyeon yang
sejak tadi berada disana tidak bisa berbuat apa-apa.
Sunny yang masih terisak masuk
kekelas dan mengambil tasnya. Semuanya terkejut dan heran memandangi Sunny yang
menangis dan terlihat berantakkan.
“Lee Sunkyu, apa yang terjadi?”
Tanya Jongwoon, tetapi Sunny tidak menggubrisnya dan berjalan keluar dari kelas
membawa tasnya.
Taeyeon yang sejak tadi mengejar
Sunny terengah-engah masuk kelas. Serempak mereka meminta penjelasan pada
Taeyeon apa yang sebenarnya terjadi pada Sunny.
“apa yang terjadi dengan Sunny
eonni?” Tanya Seohyun cemas
“kenapa dia berantakan seperti
itu?” imbuh Yoona
Pertanyaan bertubi-tubi menyerang
Taeyeon. Gadis itu menghela nafas pelan dan mulai menceritakan apa yang terjadi.
“Sunny…dia bertengkar dan
berkelahi dengan Min Ah yeojachingu Sungmin. Aku tidak melihat dari awal
kejadiannya, tapi sepertinya Min Ah rubah itu yang menyerang Sunny terlebih
dahulu, tapi Sungmin pabo(bodoh) itu justru lebih memercayai rubah licik itu…”
jelas Taeyeon panjang lebar.
“ahh dasar rubah licik itu!”
geram Tiffany
“lalu apa yang harus kita lakukan
sekarang?” Tanya Yoona. Mereka semua terdiam.
“aku rasa Sunny butuh waktu untuk
menenangkan diri…” jawab Donghae.
“benar, kita bicarakan rencana
selanjutnya kalau Sunny sudah baik-baik saja…” saran Siwon dan mereka semua
menyetujuinya.
>>
Bel pulang sudah berbunyi, satu
persatu murid berhamburan pulang. Seohyun berjalan ke gerbang SM High School
dan mendapati Yonghwa sudah menunggunya. Yonghwa melambaikan tangannya lalu
tersenyum manis melihat Seohyun menghampirinya.
“oppa sudah lama menunggu?”
“lumayan…” jawab Yonghwa “apa aku
ini sangat keren?”
“ne?” Tanya Seohyun polos.
Yonghwa terkekeh melihat ekspresi Seohyun yang polos itu lalu menunjuk beberapa
siswi yang sejak tadi berbinar-binar memandanginya.
“mereka tidak berkedip
menatapku…hahaha…” Yonghwa kembali terkekeh
“ah itu…hehehe…” Seohyun hanya
meringis
Dari kejauhan Kyuhyun dengan
kesal memperhatikan mereka sampai tidak sadar Donghae berdiri di sampingnya ikut
memperhatikan Seo dan Yonghwa.
“kau cemburu ya?” celetuk Donghae
membuat Kyuhyun terkejut
“apa maksudmu hyung? Untuk apa
aku cemburu?” elak Kyuhyun. Donghae tersenyum melihat ekspresi wajah Kyuhyun
yang jelas-jelas sedang cemburu.
“ah benar juga, untuk apa kau
cemburu. Lagipula kau juga sudah dijodohkan, jadi aku rasa tidak apa-apa kalau
Seo sekarang berkencan…” dengan sanntai Donghae berjalan meninggalkan Kyuhyun
yang semakin terlihat kesal.
“hyuuunggg…,nunnaaaa…” Baekhyun
tiba-tiba berlari menghampiri Seohyun dan Yonghwa
“kau belum pulang?” Tanya Seohyun,
Baekhyun hanya meringis.
“Hyung, aku ikut pulang bersama
kalian ya…” Dengan cepat Yonghwa menghalangi Baekhyun yang akan masuk ke
mobilnya.
“tidak bisa. Aku akan pergi
dengan Seohyun…” sergah Yonghwa
“tapi hari ini supir Kang tidak
menjemput karena Seo nuna pulang denganmu hyung…” protes Baekhyun
“kalau begitu naik bus saja…”
“hyungggg…” rengek Baekhyun.
Yonghwa tetap tidak menggubrisnya membuat Seohyun tersenyum geli melihat
ekspresi Baekhyun.
“aku akan pesankan taksi untukmu,
jadi tunggulah disini, arra…” ucap Seohyun lalu masuk kedalam mobil Yonghwa.
Keduanya pergi meninggalkan Baekhyun yang masih berdiri disana.
“hyunggg…nunnaaa…” Baekhyun
mengacak rambutnya frustasi “mereka…tega sekali…”
>>
Kyuhyun masuk kemobilnya dengan
perasaan kesal. Tiba-tiba Victoria masuk kemobilnya tanpa permisi, duduk dan
memakai sabuk pengaman. Kyuhyun semakin kesal melihat Victoria.
“kenapa kau seenaknya masuk
kemobil orang lain?”
“apa? Memangnya kenapa? Aku hanya
ingin menumpang pulang…” bela Vic
“hahhh…kau ini…suka sekali
menempel…” gumam Kyuhyun lalu menyalakan mesin mobilnya dan melaju. Kyuhyun
sedang tidak mood untuk meladeni Victoria.
“bagaimana kalau kita jalan-jalan
dulu?” rajuk Vic manja
“aku sedang tidak mood. Kalau
ingin jalan-jalan cepat turun dan pergilah sendiri.” Ucap Kyuhyun
Victoria menatap Kyuhyun sebal
“kau ini benar-benar menyebalkan. Sejak pertama kita bertemu kau tidak pernah
bersikap manis sekalipun padaku. Setidaknya kau harus bersikap manis sekali
saja padaku. Kau tahu kan perjodohan kita akan dibatalkan…” protes Victoria.
“benarkah perjodohan kita akan
dibatalkan?” mood Kyuhyun seketika berubah
“bukankah kau yang memintanya…”
jawab Vic singkat
“hahahaha…baiklah…kalau begitu
ayo kita jalan-jalan…anggap saja ini perayaan perpisahan kita…” ucap Kyuhyun
semangat. Sedangkan Vic hanya mendecakkan lidahnya menatap Kyuhyun.
>>
Yonghwa dan Seohyun berjalan
menyusuri keramaian pasar Myeondong. Senyum keduanya tidak
berhenti mengembang. Mereka mencoba berbagai makanan dari beberapa kedai pedagang kaki lima.
“selamat datang…” sapa ramah
seorang ahjuma penjual ttobokki.
“wahh sepertinya enak…” ujar
Seohyun berbinar. Yonghwa tersenyum geli melihat tingkah Seohyun dan meminta
ahjuma itu menyajikan dua porsi ttobokki.
“kalian pasangan yang sangat
manis…” puji ahjuma itu membuat Seohyun tersedak, dengan cepat Yonghwa
memberikan minuman.
“hati-hati, makanlah
pelan-pelan…” nasihat Yonghwa.
“Seohyun-ah…” sapa seseorang.
Seohyun dan Yonghwa menoleh, Seohyun terkejut melihat siapa yang
menghampirinya. Victoria dan Kyuhyun.
“aku tidak menyangka kita akan
bertemu disini…” ucap Vic “apa kalian sedang berkencan?”
“ah anio(tidak)…” dengan cepat
Seohyun menggelengkan kepalanya, lalu melirik Kyuhyun yang sejak tadi menatap
Yonghwa dengan wajah masam.
“anyeonghasseo, naneun Victoria
imnida. Dan ini Cho Kyuhyun…” Victoria memperkenalkan dirinya dan Kyuhyun pada
Yonghwa sebagai teman Seohyun.
“apa kalian pasangan kekasih?”
Tanya Yonghwa
“bukan! Tentu saja bukan!” jawab
Kyuhyun tegas dan melirik Seohyun sekilas, lalu kembali menatap Yonghwa dengan
tajam. Sedangkan Vic hanya mendengus pelan.
“bagaimana kalau kita jalan
bersama-sama?” usul Victoria “anggap saja ini kencan ganda…”
“andwe(tidak)…” jawab Seohyun dan
Kyuhyun serentak. Yonghwa menatap mereka dengan heran.
“kenapa tidak, bukankah jalan
bersama akan lebih menyenangkan…” imbuh Yonghwa
“ayoolaahh…” rengek Victoria,
dengan terpaksa Kyuhyun menyetujuinya.
Akhirnya mereka jalan bersama.
Mereka pergi menonton film dan melihat beberapa pertunjukkan jalanan. Yonghwa
terus memperhatikan Seohyun yang terlihat sangat tidak nyaman. Namja itu
beberapa kali memergoki Seo melirik Kyuhyun dan Victoria, begitupula sebaliknya
dengan Kyuhyun.
“kau sepertinya tidak menikmati
ini…apa sebaiknya kita pulang saja…” ucap Yonghwa sambil memakaikan bando
kelinci ke kepala Seo.
“ah tidak oppa tidak apa-apa…aku
senang bisa menemanimu jalan-jalan…” sanggah Seo. Meskipun begitu, Yonghwa
faham dengan perasaan Seo yang sebenarnya hanya dengan menatap matanya.
“kyeopta(manis)…” Yonghwa
mencubit pipi Seo membuat gadis itu memanyunkan bibirnya.
“oppa, berhenti melakukan itu…aku
bukan anak kecil…” protes Seo membuat Yonghwa terkikik.
Kyuhyun terus memperhatikan
Seohyun dan Yonghwa yang terlihat sedang asyik bercanda sampai tidak menyadari Victoria
sejak tadi menatapnya dengan sebal karena selalu diacuhkan.
“kau menyukainya kan?” ucapan
Victoria membuat Kyuhyun kaget.
“apa, apa maksudmu?”
“aku bisa melihatnya. Sejak
pertama bertemu denganmu dan Seo…” Victoria meletakkan kembali beberapa
aksesories yang dia pilih “sudahlah…ayo kita pulang saja. Kakiku sudah hampir
patah…” Victoria berjalan meninggalkan Kyuhyun yang mematung menatapnya. Ada
sedikit perasaan bersalah dalam hati Kyuhyun, selama ini dia memang terlalu
bersikap buruk pada Victoria.
>>
Taeyeon melepas celemeknya dan
menghela nafas lega. Akhirnya selesai juga membantu eommanya menutup kedai.
Taeyeon mengambil sebotol air mineral dan meminumnya.
“oh ya, sebenarnya apa hubunganmu
dengan guru tampan yang waktu itu pernah kesini?” Tanya Ny. Kim membuat Taeyeon
menyemburkan air dimulutnya.
“siapa maksud eomma? Guru tampan yang
mana?”
“tentu saja Jungsoo Songsaenim
yang tampan itu. Kau tidak tahu kalau setiap hari dia datang kesini untuk makan
sup seolleongtang?”
“setiap hari?! Jeongmalyo(benarkah)?”
Taeyeon melotot tidak percaya. Ny.Kim hanya mengangguk mengiyakan.
“bukan hanya itu, beberapa hari
yang lalu saat kau sedang berlibur dia juga menanyakan kabarmu…” Ny Kim menatap
Taeyeon penuh selidik “katakan sejujurnya apa kau punya hubungan spesial dengan
guru itu?” desak Ny.Kim
“eomma…!! Apa maksudnya…hubungan
apa yang eomma bicarakan? dia iti guruku!”
Taeyeon meninggikan suaranya
“aigoo(ya ampun), kenapa kau
berteriak seperti itu sih?!” Ny Kim ikut meninggikan suaranya “Memangnya kenapa
kalau dia itu gurumu? memangnya ada aturan siswa tidak boleh berkencan dengan
guru…”
“eomma!” Taeyeon berteriak lagi
membuat Ny Kim kaget. “ah sudahlah, aku harus belajar…” Taeyeon menghela
nafasnya dan berjalan masuk dengan sebal. Ny Kim hanya mendecakkan lidah
melihat anak perempuannya itu
“cecece…dasar anak itu…”
>>
Taeyeon duduk didepan meja
belajar dan membuka bukunya dengan kesal, apa-apaan sih eomanya itu, kenapa
bertanya hal yang tidak-tidak. Tapi Taeyeon heran kenapa tadi perasaannya
benar-benar gugup? Ah tidak, kenapa perasaannya sangat senang mendengar Jungsoo
songsaenim diam-diam selalu menanyakan kabarnya. Kenapa tiba-tiba jantungnya
berdegup dengan kencang. Kim Taeyeon, jangan berlebihan!. Taeyeon memukul
kepalanya sendiri.
Sudah hampir 40 menit Taeyeon
membolak-balikkan bukunya, tapi kenapa tidak ada satupun materi yang masuk
dalam otaknya. Sebenarnya apa yang sedang dipikirkannya sih?!. Taeyeon menutup
bukunya dan menghela nafas panjang. Matanya memandang keluar jendela kamar,
tiba-tiba dia ingat sesuatu. Gadis itu segera mengaduk-aduk tasnya mencari
sesuatu. Dan tada…Taeyeon mengeluarkan sebuah buku bergenre sastra. Gadis itu
mengembangkan senyum mengingat kejadian siang tadi.
#flashback
“Taeyeon-ah…”
Taeyeon menoleh mendengar namanya
di panggil, gadis itu terkejut bukan karena Jungsoo berjalan menghampirinya,
tapi terkejut karena Jungsoo memanggilnya dengan begitu informal, sejak kapan
mereka seakrab itu.
“ah songsaenim…”
“aku bilang jangan panggil
songsaenim. Sekarang kan sudah bukan jam kerjaku sebagai guru…” protes Jungsoo
“ah iya ya…iya…mmm Jungsoo
oo…ooppa…”
Jungsoo terkekeh geli Mendengar
Taeyeon memanggilnya ‘’oppa” dengan ekspresi yang aneh. Benar-benar manis,
pikirnya. “kenapa belum pulang? kelas sudah selesai dua jam yang lalu kan?”
“ah itu, kebetulan hari ini jadwalku
piket, tapi Sunny ijin pulang sejak pagi jadi terpaksa aku harus bersih-bersih
sendirian…” keluh Taeyeon
“kenapa teman-temanmu tega sekali
membiarkan gadis sekecil ini bersih-bersih sendirian…”
“Ne(ya)?” apa dia tadi tidak
salah dengar, gadis kecil? Orang ini sedang mengejek atau apa sih, Taeyeon
benar-benar tidak faham dengan perasaannya sendiri. Kenapa dia justru merasa
seperti sedang dipuji, padahal Taeyeon paling kesal jika ada orang yang
membicarakan tentang ukuran badannya, ya meskipun memang benar tubuhnya itu
kecil dan…pendek.
“hahaha…” Jungsoo terkekeh
melihat ekspresi Taeyeon yang kelewat cengok itu. “tidak, tidak…aku hanya
bercanda…” ucap Jungsoo “mau pulang bersama? Jja(ayo)…”
“ha?” lagi-lagi Taeyeon memasang
wajah bodohnya. Jungsoo yang tidak tahan melihat ekspresi kaget Taeyeon itu
segera mendorong tubuh mungil Taeyeon mengikutinya.
Didalam mobil mereka berdua
sama-sama tak bersuara. Jungsoo hanya fokus mengemudi sedangkan Taeyeon hanya
diam dan sesekali melirik namja di sampingnya itu dengan hati-hati agar tidak
ketahuan. Taeyeon melihat beberapa buku dan mengambil salah satu, matanya
berbinar saat melihat buku sastra edisi terbatas.
“wahh…ini kan edisi
terbatas…songsaaaa…eh maksudku Jungsoo oppa, kau juga memilikinya ya. Saat
terbit harganya sangat mahal jadi aku tidak bisa membelinya…” celoteh Taeyeon
panjang lebar.
“jika kau mau, kau boleh
meminjamnya. Bawa dan bacalah…”
“ah jeongmalyo?” Taeyeon
berseri-seri. Jungsoo mengangguk pelan. “ah ghamshahamnida oppa…” ucap Taeyeon
senang dan tidak menyadari baru saja dia memanggil Jungsoo dengan sebutan
“oppa”. Jungsoo tersenyum melihat gadis di sebelahnya itu. Akhirnya, gadis itu
bisa juga memanggilnya dengan sebutan oppa.
#flashback end
Lagi-lagi Taeyeon tersenyum tidak
jelas mengingat kejadian itu. Taeyeon segera membuka buku itu selembar demi
selembar dengan senyum yang terus mengembang. Gadis itu seperti merasakan bekas
tangan Jungsoo pada setiap lembar buku yang dia buka. Benar-benar aku sudah
gila! Batin Taeyeon.
Tangannya bergerak dengan cepat,
tapi dia merasakan ada sesuatu terselip di halaman akhir buku itu. Gadis itu
membukanya dan menemukan sebuah foto. Foto seorang gadis cantik yang tersenyum
ke arah kamera. Taeyeon membalik foto itu dan membaca tulisan yang sudah agak
kusam,
“Kang Sora, aku mencintaimu,
selamanya. Park Jungsoo…”
Seketika tangan Taeyeon
serasa melemas, jantungnya seperti berhenti berdetak. Siapa gadis cantik ini?
Apakah dia kekasih Jungsoo songsaenim?. Kenapa tiba-tiba perasaannya jadi sakit
dan ingin menangis, apa yang terjadi padamu Kim Taeyeon? Sadarlah?!. Taeyeon
memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.
>>
Udara semakin hangat, matahari
semakin bersinar terang tidak ada lagi salju, sepertinya musim semi sudah tiba.
Kuncup-kuncup bunga bersiap-siap untuk mekar. Donghae sengaja memilih berjalan
dikoridor yang sepi, kadang terlalu banyak penggemar itu juga tidak
mengasikkan. Seseorang berdiri menghalangi jalannya, Victoria menatap namja
yang ada didepannya itu dengan sungguh-sungguh.
“Lee Donghae, ada yang ingin aku
katakan padamu…”
“oh…” Donghae sama sekali tidak
terkejut, dia sudah sering menghadapi hal semacam ini. “katakana saja, aku akan
mendengarnya…”
“tidak, tidak disini…” Victoria
ragu melihat sekeliling
“tapi aku tidak punya banyak
waktu. Jika tidak mau, bicaralah lain kali…” ucapan Donghae tepat sasaran,
sebelum dia berjalan Victoria segera menahannya.
“tunggu…baiklah…” Victoria
menarik nafasnya dalam-dalam “Lee Donghae, berkencanlah denganku…ayo kita
pacaran…”
Donghae memperhatikan Victoria
lalu tersenyum simpul, senyum yang sebagian besar akan melelehkan para
gadis-gadis tanpa mereka tahu sebenarnya itu adalah senyum yang dapat mematikan
syaraf dan otak.
“hanya itu?” Tanya Donghae
membuat Victoria tidak faham. “lalu apa imbalan jika aku mau berkencan
denganmu? Apa kau mau memutuskan perjodohanmu dengan Kyuhyun?”
“ya, tentu saja. Perjodohan kami
sudah dibatalkan, aku sama sekali sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan
Kyuhyun…” Victoria menjelaskan dengan sungguh-sungguh
Donghae kembali menyeringai,
ternyata semudah ini menaklukan Victoria. Gadis ini memang sama saja dengan
gadis-gadis lain. “ah baiklah, sekarang kau resmi jadi pacarku…kita hanya perlu
berkencan…”
Mendengar itu wajah Victoria
langsung berseri-seri. “tentu saja, ayo malam ini kita berkencan…” ucapnya
semangat “apa aku boleh memanggilmu jagiya(sayang)?” Tanya Vic penuh harap.
“tentu saja. Aku akan
menghubungimu nanti…” dengan santai Donghae berjalan meninggalkan Victoria yang
tersenyum dengan bahagia. Berkencan atau berpacaran, hal itu sudah sangat biasa
bagi Donghae. Hanya berkencan beberapa bulan saja, ah tidak, beberapa minggu
saja itu sudah sangat membosankan. Benar-benar napeun namja (bad boy).
Dengan malas Jongwoon bangun dari
kasurnya dan mengambil ponsel yang sejak tadi terus berbunyi, jam sudah
menunjukkan pukul 11 malam. Siapa sih yang menelefon semalam ini, gerutunya.
Tanpa melihat nama pemanggilnya, Jongwoon segera menekan tombol terima.
“yeoboseo oppa…” terdengar suara panik
dari seberang sana. Tanpa melihatpun Jongwoon sudah bisa mengenali suara siapa
itu.
“ada apa Yoong?”
“oppa jebal(tolong) bantu aku…”
suara Yoona memelas, Jongwoon mengerutkan keningnya.
“oppa, tolong jemput Yuri. Sepertinya anak itu
sedang mabuk berat, tetapi tidak mungkin aku menemputnya selarut ini. Aku bisa
mati dimarahi. Aku akan mengirim alamatnya. Terima kasih oppa…” dan klikk!,
sambungan terputus secara sepihak.
Jongwoon menganga tidak percaya. Apa-apaan
anak ini, kenapa mematikan telefon seenaknya saja tanpa mendengar aku bicara
sepatah katapun, batin Jongwoon kesal. Jongwoon menggerutu dan kembali
berbaring diatas kasurnya. Sebuah pesan masuk, Yoona mengirim alamat pub tempat
Yuri mabuk,Jongwoon melempar ponsel dan kembali memejamkan mata. Tapi, tetap
tidak bisa. Entah kenapa Jongwoon tidak bisa mengabaikannya. Dia dengan cepat
berdiri, mengambil ponsel dan memakai jaketnya.
“ah benar-benar gadis ini…”
Jongwoon masuk kedalam pub dan
memandang sekeliling, seorang gadis yang dia kenal duduk dimeja dekat jendela
pub. Jongwoon menghampirinya dan duduk didepan Yuri yang sedang mengoceh tidak
jelaskarena mabuk. Gadis itu mendongak dan tersenyum melihat siapa yang datang.
“ah kau…Kim Jongwooon. Kau datang
tepat waktu ya…” ocehnya tidak jelas.
“dasar…” gerutu Jongwoon “bagaimana
kau bisa mabuk seperti ini sih?! Kau tidak tahu ya anak SMA dilarang masuk ke
pub.”
“ssstttt…jangan berisik. Mereka nanti
dengar…” ucap Yuri setengah sadar “aku hanya sedang kesal! Karena itu aku
sedikit minum, hanya sedikit!”. Jongwoon hanya menggelengkan kepala melihat
Yuri yang bicara ngelantur.
“ini semua karena gadis-gadis
yang menyebalkan! Kenapa mereka selalu menggangguku? Aku tidak pernah menggoda
kekasih mereka. Karena aku ini sangat cantik dan populer, makanya namja-namja
itu yang mendekatiku…menyebalkan!”. Jongwoon mendecakkan lidahnya.
“kau! Kenapa kau selalu datang
menolongku? Kau suka padaku ya?” yuri terus mengoceh.
“sudahlah, jangan mengada-ada…”
jawab Jongwoon singkat.
“ah…jadi kau tidak menyukaiku ya?
Tapi kenapa? Padahal aku sedikit menyukaimu…”.
Mendengar ucapan Yuri Jongwoon
tersedak. “apa?” ulangnya tidak percaya
“kau ini seperti pangeran dari
negeri dongeng, selalu menolongku…hahaha. Benar-benar menakjubkan…bagaimana
mungkin aku bisa tertarik padamu…sangat keterlaluan…” Yuri berhenti mengoceh,
gadis itu pada akhirnya tertidur dengan pulas. Tanpa sadar Jongwoon tersenyum
mendengar pernyataan aneh dari Yuri. Hah,gadis ini benar-benar sangat
menyusahkan, ucapnya.
TBC...
Huaa...akhirnya part 9 selesai juga readers^^. Author sempatin nulis FF ini walau sesibuk apapun. ah senangnya bisa posting part 9..hehe. mian readers yang sudah menunggu lama...pokoknya tetap nantikan part selanjutnya ya readers, meski mungkin akan lama juga..hehe. jangan lupa ya jejaknya...Gomaweoyeo readers...^^